Top Fashion Pilihan Gen Z: Dari yang Timeless Sampai yang Tabu Tapi Keren

Tampil beda ala Gen Z! Ini 8 top fashion pilihan mereka—dari item timeless, tren lawas, sampai gaya berani yang langgar aturan fashion.

OlehNV
Updated Mei 23, 2025
@modenyania

Skateboard dan jeans robek gaya kasual, edgy, dan streetwear

Gen Z mendefinisikan fashion dengan cara unik. Mereka suka gaya timeless, tren comeback, dan ekspresi berani. Artikel ini membahas tujuh topik fashion Gen Z yang lagi hits. Yuk, simak lengkapnya!

Top Fashion Items yang Timeless dan Wajib Punya versi Gen Z

Fashion items timeless Gen Z selalu jadi pilihan utama saat ingin tampil stylish tanpa harus mengikuti tren musiman.

Item ini bukan hanya populer di kalangan muda, tapi juga fleksibel untuk berbagai gaya. Gen Z memilih item fashion yang bisa bertahan lama, nyaman dipakai, dan mudah di mix and match.

Baggy jeans adalah salah satu pilihan terbaik. Celana ini memberikan siluet kasual yang effortless. Banyak Gen Z memadukannya dengan crop top atau oversized sweater.

Tidak hanya nyaman, baggy jeans juga memberikan kebebasan bergerak. Dengan begitu, kamu bisa tetap aktif dan tetap keren.

Sneakers putih juga wajib kamu punya. Mereka cocok untuk segala gaya, mulai dari sporty, casual, hingga semi-formal. Coba padukan sneakers ini dengan mom jeans atau rok plisket untuk gaya yang lebih segar. Banyak brand seperti Converse, Adidas, dan New Balance menghadirkan versi yang trendi sekaligus nyaman.

Oversized blazer adalah cara cepat untuk tampil rapi tanpa terlihat terlalu formal. Gaya ini menciptakan kesan clean dan profesional, tetapi tetap santai.

Cocok dipakai ke kampus, acara santai, atau dinner dengan teman. Pilih warna netral seperti abu-abu, hitam, atau beige agar bisa dipadu-padankan dengan mudah.

Tank top ribbed kembali jadi pilihan utama. Selain versatile, bahan ribbed memberikan tekstur unik yang membuat penampilan terlihat lebih niat.

Gen Z kerap menjadikan tank top sebagai layering base, ditambah jaket atau kemeja flanel di atasnya.

Denim jacket sudah tidak perlu diragukan lagi keabadiannya. Jaket ini bisa dipakai di segala musim, cocok untuk gaya grunge, vintage, atau modern minimalis. Kamu juga bisa menambahkan patch atau pin untuk mengekspresikan identitasmu.

Kaos polos berkualitas adalah investasi cerdas. Jangan asal pilih—pastikan bahan kaosmu adem dan potongannya pas. Warna-warna seperti putih, hitam, dan abu-abu paling aman untuk dipadukan dengan berbagai bawahan.

Kaos polos ini adalah dasar gaya normcore yang kini digemari Gen Z. Brand seperti No Void Minds adalah salah satu brand recommended untuk kaos polos.

Tote bag kanvas bukan hanya fungsional tapi juga menunjukkan gaya hidup sadar lingkungan. Gen Z senang membawa tas ini ke mana pun: ke kampus, kafe, atau saat jalan-jalan. Pilih desain dengan pesan atau ilustrasi unik yang mencerminkan kepribadianmu.

Fashion timeless untuk Gen Z berarti investasi jangka panjang. Tidak hanya soal tren, tapi soal kenyamanan, fungsionalitas, dan nilai personal. Dengan koleksi yang tepat, kamu bisa tetap gaya tanpa perlu terus-menerus membeli yang baru.

Top Fashion Trends yang Selalu Comeback & Disukai Gen Z

Fashion trends comeback Gen Z mencerminkan kecintaan mereka pada gaya yang penuh warna, ekspresif, dan penuh makna.

Gen Z tidak ragu untuk mengekspresikan diri lewat tren lama yang dimodifikasi agar lebih relevan dengan zaman sekarang. Gaya masa lalu hadir kembali dengan sentuhan segar dan personal.

Tren Y2K adalah contoh nyata. Gaya yang populer di awal tahun 2000-an ini menonjolkan warna cerah, baby tee, dan aksesoris mencolok. Gen Z memadukannya dengan gaya modern seperti celana kargo, tas mini, dan kaca mata warna-warni. Banyak dari mereka merasa tren ini membangkitkan nuansa nostalgia yang menyenangkan sekaligus edgy.

90s fashion tidak pernah mati. Gaya kasual dengan potongan straight, warna earth tone, dan denim on denim kembali menjadi favorit.

Banyak remaja dan mahasiswa memilih gaya ini karena sederhana, tapi tetap keren dan serbaguna. Mereka memadukan cropped top dengan baggy jeans dan sneakers retro untuk tampilan yang autentik.

Grunge dan alt style juga ikut bangkit. Jaket kulit, kaos band, dan celana robek menjadi pilihan untuk mereka yang ingin tampil beda dan rebel.

Chunky boots dan aksesori gelap seperti rantai atau choker sering melengkapi tampilan ini. Gaya ini memberi ruang untuk menunjukkan sikap dan karakter unik masing-masing individu.

Clean girl aesthetic adalah tren lain yang mencuri perhatian. Fokusnya adalah tampilan yang bersih, rapi, dan natural.

Gaya ini mengandalkan pakaian minimalis dengan warna netral, makeup natural, dan rambut yang tertata rapi. Banyak Gen Z menyukai tren ini karena memancarkan kepercayaan diri tanpa perlu berlebihan.

@modenyania

Anastasia Siantar (anazsiantar). Gaya yang menggambarkan perpaduan denim statement look yang edgy namun tetap clean dan chic.

Preppy style ikut kembali meramaikan jalanan. Terinspirasi dari sekolah elit dan klub golf, gaya ini meliputi rok lipit, rompi rajut, dan sepatu oxford.

Tapi Gen Z memodifikasi gaya ini agar lebih fleksibel—dengan memasukkan unsur streetwear, hoodie, atau sneakers chunky agar terlihat lebih cool dan relatable.

Comeback fashion trends Gen Z menunjukkan bagaimana mereka menggabungkan kreativitas dan kesadaran budaya. Mereka tidak hanya meniru gaya lama, tapi juga menciptakan narasi baru dari tren yang ada.

Ini membuat fashion menjadi ruang yang inklusif dan dinamis.

Top Local Fashion Brands Favorit Gen Z

Brand fashion lokal Gen Z kini makin mendapat tempat di hati anak muda Indonesia. Generasi Z semakin menyadari pentingnya mendukung produk lokal yang punya identitas kuat, kualitas tinggi, dan desain yang unik.

Selain bangga memakai karya anak bangsa, Gen Z juga mencari makna dari setiap pilihan fashion mereka.

Public Culture adalah nama yang tidak asing. Brand ini menjadi simbol gaya hidup urban dan youthful. Dengan desain yang berani, warna mencolok, dan identitas visual kuat, brand ini cocok untuk kamu yang ingin tampil beda. Koleksinya seringkali mengeksplorasi isu sosial, menjadikannya lebih dari sekadar pakaian.

Monstore juga jadi favorit. Brand ini terkenal dengan pendekatan art-driven dan narasi visual yang kuat. Mereka menggabungkan seni ilustrasi, gaya eksperimental, dan storytelling yang dalam.

Gen Z suka karena setiap koleksi terasa seperti cerita hidup yang bisa dikenakan. Monstore punya banyak kolaborasi unik dengan seniman lokal maupun internasional.

Sejauh Mata Memandang adalah pilihan untuk kamu yang peduli lingkungan. Brand ini fokus pada prinsip sustainability, mulai dari pemilihan bahan hingga proses produksi.

Desainnya memadukan unsur tradisional dan modern. Bagi Gen Z yang ingin tampil modis sekaligus bertanggung jawab terhadap bumi, ini adalah brand wajib punya.

Erigo dikenal dengan konsep street style yang digemari anak muda. Brand ini menawarkan pakaian kasual seperti kaos, hoodie, dan jaket dengan desain trendi dan harga kompetitif.

Erigo juga sukses menembus pasar internasional, meningkatkan daya tariknya di kalangan Gen Z yang bangga dengan produk lokal.

3Second, mengapa disukai? Menyediakan pakaian kasual dengan desain simpel namun stylish, cocok untuk gaya anak muda.

Brand ini juga sering berkolaborasi dengan influencer atau tema pop kultur, yang menarik perhatian Gen Z.

This Is April menawarkan busana kasual dan semi-formal yang cocok untuk hangout atau keseharian. Desainnya minimalis, ramah di kantong, dan sering dianggap cocok untuk gaya Gen Z yang praktis namun tetap modis.

JINISO populer karena desainnya yang kekinian dan strategi pemasaran yang menarik, termasuk konten hiburan di TikTok dan Instagram melalui JINISO Entertainment.

Brand ini menyasar Gen Z dengan pakaian wanita yang trendi dan kolaborasi dengan influencer seperti Fuji.

COTTONINK dikenal dengan desain santai namun elegan, COTTONINK menawarkan pakaian seperti kemeja, dress, dan knitwear yang cocok untuk berbagai kesempatan.

Brand ini juga sering menggunakan bahan lokal dan mendukung sustainable fashion, yang resonan dengan nilai Gen Z.

Vearst brand asal Bandung ini mengusung konsep streetwear dengan desain simpel namun keren, seperti kaos grafis, jaket parka, dan celana denim. Kolaborasi dengan brand lain seperti NBDN menambah daya tariknya.

Thanksinsomnia brand ini digemari karena desainnya yang youthful dan kolaborasi dengan brand lain. Selain pakaian, mereka juga menawarkan aksesori seperti topi, kaos kaki, dan stiker yang sesuai dengan selera Gen Z.

Brand lokal favorit Gen Z tidak hanya tentang tampilan, tapi juga tentang nilai dan cerita. Mereka memilih brand yang berbicara tentang isu yang mereka peduli, seperti keberlanjutan, inklusivitas, dan orisinalitas. Fashion bukan lagi hanya soal keren, tapi juga soal makna.

Top Fashion Subcultures yang Menginspirasi Gaya Gen Z

Fashion subculture Gen Z jadi bukti kalau gaya bukan sekadar tren, tapi juga ekspresi identitas. Banyak anak muda mencari referensi dari berbagai gerakan budaya, baik yang lahir dari musik, komunitas, atau internet. Gaya mereka terbentuk dari subkultur yang memberi ruang untuk jadi diri sendiri.

Gaya e-girl dan e-boy adalah salah satu yang paling mudah dikenali. Gaya ini populer di TikTok, dengan ciri khas eyeliner tebal, aksesori chain, rambut berwarna, dan kaos oversized.

Lebih dari sekadar tampilan, gaya ini jadi simbol ekspresi bebas dan identitas digital Gen Z. Mereka nyaman tampil di kamera, dan percaya diri dengan tampilan unik mereka.

Skater culture juga sangat memengaruhi gaya kasual anak muda. Outfit seperti hoodie, sneakers, baggy pants, dan beanie mencerminkan gaya santai tapi aktif.

Subkultur ini membentuk komunitas yang menghargai keberanian, ketekunan, dan kebebasan. Gen Z mengadopsinya karena mencerminkan gaya hidup yang santai tapi berani.

Vintage revivalist menggabungkan gaya era lampau dengan sentuhan modern. Gaya ini terinspirasi dari era 70-an, 80-an, bahkan 90-an. Mereka memakai jaket denim, rok midi, dan kacamata retro dengan penuh percaya diri. Gen Z menyukai nilai sejarah dan keberlanjutan yang melekat pada gaya ini.

Minimalist aesthetic muncul dari dorongan untuk tampil rapi dan clean. Warna netral, potongan simpel, dan tanpa banyak aksesori jadi ciri khasnya.

Subkultur ini juga dekat dengan prinsip slow fashion, yang menekankan kualitas dan kesadaran lingkungan. Banyak Gen Z yang beralih ke gaya ini karena ingin tampil sederhana tapi tetap elegan.

Y2K cybercore adalah gabungan teknologi dan nostalgia awal 2000-an. Dengan bahan metalik, warna neon, dan aksesori futuristik, gaya ini menyuarakan semangat eksperimental.

Gen Z menjadikannya wadah untuk eksplorasi visual dan kebebasan artistik. Mereka berani tampil standout dan tidak peduli dengan aturan lama fashion.

Fashion subculture yang menginspirasi Gen Z adalah refleksi nilai yang mereka pegang: kebebasan, ekspresi diri, dan inklusivitas.

Gaya bukan hanya tampilan luar, tapi juga cerminan pilihan hidup dan kepercayaan diri. Subkultur fashion memberi ruang untuk jadi otentik tanpa perlu ikut arus utama.

Top Fashion Travel Looks: Outfit Wajib Buat Liburan Gen Z

Outfit liburan Gen Z selalu jadi perhatian utama saat merencanakan perjalanan. Bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal tampil estetik di setiap destinasi.

Gen Z ingin tampil santai tapi tetap stylish, baik saat menjelajah kota, pantai, gunung, atau sekadar nongkrong di kafe lokal.

Set matching jadi andalan. Outfit ini praktis dan otomatis terlihat rapi. Mulai dari linen set hingga sweat set, kombinasi atasan dan bawahan serasi ini membuat penampilan langsung terlihat terkonsep. Cocok dipakai saat jalan-jalan santai atau eksplorasi destinasi yang penuh spot foto.

Oversized shirt dengan inner dan biker shorts adalah look yang nyaman tapi tetap kekinian. Banyak Gen Z memilih kombinasi ini untuk suasana tropis atau city tour. Kemeja longgar memberi kesan santai, sementara biker shorts membuatnya tetap fungsional untuk mobilitas tinggi.

Cargo pants dan tank top jadi pilihan serbaguna. Celana cargo memberi ruang gerak dan kantong yang banyak, sangat cocok buat traveler aktif. Tank top atau crop top memberikan keseimbangan antara praktis dan estetik, terutama saat cuaca panas.

@modenyania

Lystia Novilda bergaya kasual namun trendy yang khas Gen Z, dengan sentuhan Y2K cargo jeans yang sedang populer.

Outfit liburan ala clean aesthetic juga makin digemari. Warna putih, beige, atau pastel dengan potongan sederhana menciptakan kesan segar dan effortless. Gaya ini sangat cocok untuk liburan ke tempat yang tenang seperti Ubud, Kyoto, atau hidden beach di Lombok.

Bucket hat, sling bag, dan sneakers adalah aksesoris wajib. Gaya Gen Z selalu memikirkan fungsionalitas. Topi melindungi dari panas, tas selempang praktis menyimpan barang penting, dan sepatu nyaman mendukung eksplorasi seharian. Semua elemen ini bisa melengkapi gaya liburan dengan maksimal.

Fashion travel look Gen Z adalah hasil dari perpaduan kebutuhan, kenyamanan, dan ekspresi diri. Mereka merancang outfit agar cocok untuk difoto, tapi juga fungsional di berbagai kondisi. Mereka tahu cara tampil keren tanpa mengorbankan kenyamanan.

Top Warna & Motif Fashion yang Selalu Naik Daun

Warna dan motif fashion Gen Z mencerminkan semangat berani, bebas, dan ekspresif. Mereka tidak takut bereksperimen dengan kombinasi warna yang cerah atau motif yang mencolok. Gaya berpakaian mereka mencerminkan siapa diri mereka sebenarnya, tanpa batasan tren musiman.

Warna pastel seperti lilac, mint, dan baby blue terus jadi favorit. Warna ini lembut namun tetap memberi kesan segar dan playful.

Gen Z memilih warna pastel untuk menciptakan gaya yang manis namun tetap dewasa. Cocok digunakan di outfit kasual, formal, bahkan streetwear.

Earth tone seperti coklat, krem, dan olive juga tetap populer. Warna ini memberi kesan natural dan calming. Gaya berpakaian dengan earth tone sering dipadukan dengan konsep clean look atau minimalist aesthetic. Ini menunjukan kedewasaan dalam memilih warna tanpa kehilangan identitas muda.

Motif floral dan botanical selalu hadir setiap musim. Gen Z menggunakannya bukan hanya untuk tampil estetik, tapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap alam. Motif ini cocok di outer tipis, kemeja lengan panjang, atau rok midi yang nyaman dipakai.

Motif checkerboard dan garis kembali populer berkat pengaruh retro revival. Motif kotak dan garis memberi kesan dinamis dan eye-catching. Banyak Gen Z memasukkan motif ini ke dalam gaya mereka lewat atasan, aksesori, bahkan sneakers.

Warna bold seperti merah menyala, neon hijau, dan oranye terang juga sering jadi pilihan. Warna ini digunakan sebagai statement piece yang memberi energi dan menarik perhatian. Kombinasinya sering muncul dalam bentuk color block yang berani dan berkarakter.

Warna dan motif fashion yang naik daun di kalangan Gen Z tidak hanya soal visual. Mereka memilih berdasarkan mood, filosofi, dan pesan pribadi. Pilihan warna dan motif bisa mencerminkan sikap optimis, kepedulian lingkungan, atau bahkan aktivisme sosial.

Top Fashion Rules yang Gen Z Langgar (dan Jadikan Statement)

Fashion rules yang dilanggar Gen Z bukan sekadar pemberontakan. Mereka mengubah batasan lama menjadi ruang ekspresi. Setiap pelanggaran terhadap norma berpakaian justru memperkuat karakter dan keunikan gaya mereka.

"Jangan pakai warna tabrakan" adalah aturan pertama yang dilanggar. Gen Z malah menciptakan color clash trend dengan memadukan fuchsia dengan oranye, atau ungu dengan hijau neon. Hasilnya? Gaya yang segar, berani, dan mencuri perhatian di jalanan atau sosial media.

"Jangan campur motif" juga jadi hal yang ditinggalkan. Mereka justru menyatukan floral dengan garis, atau polkadot dengan motif abstrak. Prinsipnya sederhana: selama percaya diri, semua bisa jadi sah. Ini jadi bukti bahwa fashion adalah permainan visual tanpa batas.

"Jangan pakai celana di atas mata kaki" kini dianggap ketinggalan zaman. Gen Z lebih memilih potongan cropped untuk memperlihatkan kaus kaki motif atau sepatu statement mereka. Gaya ini menunjukkan bahwa detail kecil bisa mengubah keseluruhan look.

"Mix formal dan casual? Dulu nggak boleh!" Sekarang, blazer dipadukan dengan celana training atau sepatu skate. Gen Z menciptakan smart casual reborn, gaya baru yang fleksibel tapi tetap tajam. Mereka mengaburkan batas antara serius dan santai.

"Gendered fashion" juga ditolak. Baju tidak mengenal jenis kelamin, dan itu diyakini penuh oleh Gen Z. Rok, crop top, makeup? Semua bisa dikenakan siapa saja. Ini bukan sekadar tren, tapi bagian dari gerakan inklusif dan kesetaraan.

Fashion rules yang Gen Z langgar membuktikan bahwa mode bisa jadi alat untuk bicara. Mereka menolak diatur oleh standar lama yang tidak relevan. Justru dari pelanggaran itulah lahir gaya-gaya paling berani dan ikonik.

Nah, Top fashion pilihan Gen Z ini adalah referensi buat kamu ingin tampil timeless dan keren. Bahkan beberapa brand pilihan terbaik juga bisa langsung kamu kunjungi.